PIU AKSI-ADB Unimal Bersama ACER gelar Lokakarya BIMTEK Persiapan Proses Akreditasi

Teleconference AKSI ADB Universitas Malikussaleh bersama PMU AKSI dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Australian Council and Educational Research (ACER) Indonesia, Selasa (23/2/2021).

AKSIUNIMAL | Lhokseumawe – Tim Projek Advanced Knowledge and Skills for Sustainable Growth (AKSI) Asian Development Bank (ADB) Universitas Malikussaleh bersama dengan Project Management Unit (PMU) AKSI didampingi Direktorat Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Australian Council and Educational Research (ACER) Indonesia di bawah kegiatan ADB TA-9678 INO: Supporting the Advance Knowledge and Skills for Sustainable Growth Project Implementation and Medium-Term Planning (50395-007), mengadakan Lokakarya: Bantuan Teknis Khusus untuk Persiapan Proses Akreditasi di Universitas Malikussaleh ACER selama 3 hari dimulai Selasa, 23 Februari 2021 pukul 09.00 sampai 12.30 WIB.

Lokakarya ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan penjelasan atas 9 (Sembilan) kriteria baru dalam penilaian akreditasi dan medukung proses peningkatan kualitas dan penjaminan mutu pada Universitas Malikussaleh dengan meningkatkan status dan skor akreditasi program-program studi yang ada. Program studi Lokakarya ini adalah program studi yang perlu segera melengkapi proses akreditasi dan berencana melakukan re-akreditasi untuk mendapatkan nilai Unggul.

Acara tersebut dilaksanakan selama 3 sesi, di mulai pada hari selasa 23 februari 2021, 26 Februari 2021 dan 19 Maret 2021. Pada sesi pertama hari ini Selasa 23 Februari 2021 turut hadir ibu Jullimusyida, S.E., MM., Ph.D sebagai Pembantu Rektor I Bidang Akademik, bapak Dr. Ir. Azhari., M.Sc sebagai Pembantu  Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Magaer Project PIU AKSI Unimal Dr Ing Sofyan, Wakil Manajer M. Nazaruddin MP, Sekretaris Deassy Siska MSc, PIC Finance AKSI Dr. M Haykal, M.Si. Ak serta para Pembantu Dekan Bidang Akademik di Semua Fakultas, Ketua LP3M Dr. Yusuf, MT, Ketua GJM Fakultas dan Kaprodi di 23 Program Studi yang perlu segera melengkapi proses akreditasi dan berencana melakukan re akreditasi untuk mendapatkan nilai unggul di lingkungan universitas malikussaleh.

Acara di mulai dengan pembukaan oleh moderator yaitu Budiarti Rahayu dari ACER kemudian kata sambutan dari ibu Jullimusyida, S.E., MM., Ph.D yang mewakili Bapak Rektor Universitas Malikussaleh, kata sambutan dari Bapak Agus Margiwiyatno sebagai manager Project PMU dan Bapak Sofwan sebagai Direktur Sumber Daya Kemendkbud, kemudian dilanjutkan paparan materi oleh Prof. Rujito Agus Suwignyo sebagai narasumber yang ditunjuk dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

“Kami berharap dengan adanya lokakarya selama 3 sesi ini dapat mengakselerasi proses akreditasi di Universitas Malikussaleh dengan memberikan pemahaman untuk mempersiapkan dokumen akreditasi yang maksimal sehingga perolehan nilai akhir yang tinggi pada prodi hingga universitas” sambutan ibu julimursyida

Acara di akhiri dengan sesi tanya jawab, adapun pertanyaan pertama datang dari ketua PMAET Dr. Ismadi., S.P. M.Si. “Apakah sama nilai C pada AIPT 3.0 dengan peringkat BAIK pada AIPS 4.0”.

Selanjutnya ketua program studi Agreokoteknologi Fadli Jalil., S.P. M.Si juga menanyakan, “Apakah boleh satu dosen menjadi DTPS pada 2 program studi, karena keahliannya sesuai dengan kompetensi kedua program studi tersebut”.

Sementara itu Ketua program studi S2 Agribisnis Dr. Jamilah, S.P. M.P juga menanyakan “Untuk menjawab semua pertanyaan dalam LED, apakah kelengkapan dokumen yang dibutuhkan dalam LED harus tersedia atau bisa diakses secara online atau cukup tersedia di prodi/PT dan diajukan pada saat visitasi, dan bagaimana jika dokumen tersebut tidak tersedia baik di PT atau prodi”.

“Pada dasarnya grade c instrument yang lama berbeda dengan instrument yang baru, demikian pula utk grade A dan B, data-data dokumen itu harus disubmit dalam LKPS/LKPT dan harus di analisis sesuai dengan bab-bab yang berkesesuaian, jangan menunggu ada kelulusan dulu untuk mensubmit data akreditasi, output dan outcome kalau lemah tidak bisa kita naikkan, namun input tentunya bisa, setelah 2 tahun akredtasi bisa kita resubmit kembali” papar Prof. Rujito Agus Suwignyo menutup sesi lokakarya pada hari ini.